top of page

Sejarah Desa

Pada zaman dahulu di sebuah daerah di Kabupaten Lamongan tinggalah kakak beradik bernama Mbah Ragil dan Mbah Sleman. Mereka selalu hidup berdampingan bersama. Melalui hari dengan hidup beriringan.

Mereka berdua memiliki kepribadian masing-masing. Mbah Sleman adalah pribadi yang suka ibadah.  Hidupnya dijalani dengan selalu beribadah. Di sisi lain, Mbah Ragil memiliki hobi memasak. Hari-harinya ia penuhi dengan kegiatan memasak. Ia selalu mencoba mencari inovasi dan pengalaman baru dalam memasak.

Suatu hari, ketika sedang menjalani kehidupan diharinya, keduanya diributkan oleh suatu hal. Mereka berdua akhirnya bertengkar karena hal itu. Sejak hari itu, mereka akhirnya jadi berjauhan. Mbah Sleman yang akhirnya tidak kuat mennyikapi saudaranya memutuskan untuk pergi ke daerah lain, meninggalkan saudaranya tinggal sendiri.

Mbah Ragil kini tinggal seorang diri, dan harus melakukan kegiatann sendiri karena saudaranya telah pergi. Mbah Ragil tetap melanjutkan melakukan hobinya yaitu memasak. Ia terus mencoba mencari menu baru untuk di masak.

Disetiap menu masakan yang dibuat, Mbah Ragil selalu dampingi dengan nasi yang ia masak dengan dandang, atau orang Jawa mengenalnya dengan sebutan Ngeliwet.

Pada saat ngeliwet,sering ia lakukan di bawah pohon cemeti yang berada tak jauh dari rumahnya.

Akhirnya, karena kebiasaanya yang suka ngeliwet, orang-orang memanggil daerah tempat tinggal Mbah Ragil dengan sebutan Tiwet, juga Mbah Ragil menjadi sesepuh dan pawang di daerah itu.

Yang menjadi ciri khas dari orang-orang dari daerah itu, yakni adanya sedikit pengucapan antara huruf D dan T. pengucapan kedua huruf tersebut hampir sama.

Subscribe Form

©2019 DesaTiwet. Created by KKN 28.com

bottom of page